LAHAT – Pengerebekan dramatis terjadi di rumah Cholmin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam, Senin (26/11/2024).
Sebanyak 40 orang yang diduga tim pemenangan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Lahat nomor urut 2, Bursah Zarnubi-Widia Ningsih (BZ-WIN), menyerbu rumah sang Kadisdik Pagaralam yang terletak di Perumnas Tiara, Kelurahan Bandar Agung, Lahat.
Penggerebekan itu dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran serius, yakni pembagian uang kepada petugas PPK, PPS, dan KPPS Kecamatan Lahat untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1, Yulius Maulana-Budiarto Marsul (YM-BM). Dalam penyergapan tersebut, Cholmin bersama puluhan orang lainnya dilaporkan melarikan diri saat aksi terjadi.
“Kami sudah lama mencium gelagat tidak netral sejumlah penyelenggara Pemilu. Akhirnya, dugaan itu terbukti di lokasi ini,” ujar Pendi, anggota LSM Pemantau Pilkada Lahat, yang turut bekerja sama dengan tim BZ-WIN dalam penggerebekan tersebut.
Dari lokasi, tim BZ-WIN mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam kegiatan itu, beserta barang bukti berupa enam tas dan satu bundel alat peraga kampanye pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Eddy Santana-Rizky Aprilia (ERA).
Ketiga orang yang diamankan diantaranya, Jeni Sari Purwanti (32), anggota PPS Kelurahan Bandar Agung. Rizki Damayanti (25) anggota PPS Kelurahan Talang Jawa Utara, dan Ari Munandar (34), seorang sopir dari Desa Karang Dapo, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang.
Barang bukti tersebut, termasuk ribuan amplop berisi uang, diserahkan ke Bawaslu Kabupaten Lahat untuk penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, amplop-amplop itu digunakan untuk vote buying demi memenangkan pasangan YM-BM dan pasangan calon Gubernur ERA yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Namun, situasi menjadi memanas ketika lima anggota tim BZ-WIN yang tertinggal di lokasi menjadi korban persekusi. Kekerasan itu diduga dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan tim pemenangan YM-BM, menyebabkan lima orang terluka ringan.
Korban persekusi di antaranya, Meirlin (36) mengalami Luka lebam di mata kanan. Oktaria Saputra (30) mengalami Luka robek di kepala bagian kiri atas.
Panji Setiawan (21), lebam di mata kanan.Yuyun Heng (36) mengalami Luka lecet di wajah. Azim Sidarnoto (23) Luka lecet di pinggang kanan.
Pendi mengecam keras tindakan ini, menyebutnya sebagai upaya mencoreng demokrasi yang sedang berjalan. Ia mendesak Bawaslu dan aparat hukum untuk mengusut tuntas kasus ini, termasuk menindak tegas oknum penyelenggara pilkada yang tidak netral.
“Penyelenggara Pemilu seharusnya netral. Kami minta Bawaslu dan KPU membersihkan jajaran PPK, PPS, dan KPPS dari oknum yang terbukti berpihak. Ini adalah langkah penting untuk menjaga integritas Pilkada,” tegas Pendi.
Lebih jauh, ia juga meminta PJ Wali Kota Pagar Alam untuk segera mencopot Cholmin dari jabatannya.
Pendi mengimbau masyarakat untuk terus memantau kinerja penyelenggara Pilkada. Menurutnya, kasus seperti yang terjadi di rumah Cholmin hanya puncak dari gunung es terkait ketidaknetralan sejumlah penyelenggara di Kabupaten Lahat.
“Awasi mereka, mulai dari keluar rumah hingga kembali ke rumah. Jangan beri ruang bagi praktik politik uang dan manipulasi hasil suara,” ujarnya.
Insiden ini menjadi peringatan keras bahwa demokrasi hanya bisa berjalan baik jika semua pihak menjunjung tinggi netralitas dan Integritas.
Semua pihak, baik pasangan calon maupun masyarakat, diimbau untuk menjaga ketenangan demi Pilkada yang damai dan adil. (red)