Miris Lihat Pelayanan di RSUD Lahat, Siap Siap RSUD Lahat Dievaluasi Pertama 100 Hari Kerja Kepemimpinan Bursah Widia

oleh -644 Dilihat

LAHAT – Pelayanan terbaik dan sarana memadai disetiap rumah sakit menjadi patokan utama, untuk memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya.

Bagaimana apabila semuanya itu hanya omong kosong belaka, padahal ditopang dengan dana badan layanan umum daerah (BLUD), semestinya mampu menciptakan suasana diharapkan banyak orang.

Nah, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di RSUD Lahat, permasalahannya masih tetap sama yakni pelayanan dan juga fasilitas seperti kamar mandi, air bersih dan lainnya.

“Betul sekali, hal ini terkuak ketika saya melakukan inspeksi mendadak (Sidak), dengan melihat secara langsung, maka 100 hari kerja semuanya akan kita evaluasi,” kata Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE melalui Wakil Bupati (Wabup), Widia Ningsih SH MH, Senin 3 Maret 2025.

Belum lagi, sambung dia, anggaran dari BLUD yang mereka kelola nominalnya sungguh fantastis yakni Rp 73 M, sedangkan kebutuhan untuk membenahi keperluan yang ada sekitar Rp 2,5 M.

“Jelas ini miris sekali dengan kenyataan yang ada, ada beberapa toilet dengan kondisi rusak, tidak memiliki air bersih dan sarana prasarana yang kurang memadai untuk ukuran rumah sakit,” sebut dirinya.

Widia Ningsih menerangkan, nah, dengan demikian kedepannya akan dievaluasi dan ditata kembali, sehingga semuanya berjalan sesuai harapan semua pihak.

“Dengan pengelolaan keuangan yang baik tentu saja, bisa memberikan efek positif guna membawa perubahan signifikan,” imbau dia.

Disinilah, masih terangnya, pihaknya akan melakukan sesuatu yang berbeda guna menyelamatkannya, sehingga pasien yang berobat merasa nyaman begitu pula dengan keluarganya.

“Itulah, mengapa banyak dari masyarakat Lahat ini lebih memilih RS di Muara Enim ataupun Kota Palembang.

Bahkan ketika sidak banyak sekali barang-barang kesehatan yang memang belum diperlukan, dikarenakan sumber daya manusia (SDM) belum ada,” papar mantan Anggota DPRD Lahat ini.

Apalagi sejauh ini di Kota Lahat sendiri telah hadir RS Bunda, notabene produk swasta dengan pengelolaan cukup baik, justru ini menjadi tantangan tersendiri untuk berbenah sebaik mungkin.

“Kalau tidak, bisa saja warga akan pindah dan RSUD Lahat bakal ditinggalkan. Nantinya saya bersama Bupati akan mempertimbangkan evaluasi kinerja terhadap seluruh pegawai yang ada,” jelas dia.

Dirinya berharap, dengan perubahan reformasi birokrasi akan membawa perubahan, dengan penataan sekaligus pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat.

“Sayang dengan bangunan yang besar dan bagus, akan tetapi, banyak sekali aduan yang masuk mempersoalkan hal tersebut,” tegas Widia Ningsih.(*)