KIKIM SELATAN, SUMSELOK.COM – Demi mewujudkan program nasional salah satunya mendukung ketahanan pangan nasional, akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat memulai rencana pembangunan bendungan irigasi teknis.
Dimana, pelaksanaan titik awal pembangunan bendungan irigasi sistem teknis tersebut dipusatkan di Air Lingsing Desa Pagar Jati Kecamatan Kikim Selatan, Rabu 22 April 2025.
Bahkan, pembangunan bendungan irigasi tersebut, digadang-gadangkan sebagai proyek berskala nasional yang mampu menyasar empat irigasi utama, diantaranya irigasi Air Lingsing yang akan mengaliri persawahan seluas hampir 1.300 ha. Kemudian irigasi Air Pangi yang bisa mengaliri sawah seluar 1.050 hektar persawahan. Lalu irigasi Gramat Mulak yang dapat mengaliri sebesar 400 hektar persawahan serta irigasi tebing panjang tanjung tebat yang nantinya bisa mengaliri persawahan seluas 700 hektar lahan persawahan.
Dan pembangunan bendungan irigasi teknis tersebut, diyakinkan bisa mengaliri persawahan lebih dari 3000 hektar lahan pertanian di Kabupaten Lahat.
Bupati Lahat, Bursah Zarnubi mengatakan bahwa pembangunan bendungan irigasi teknis itu merupakan salah satu langkah dalam membantu program pemerintah pusat terutama dalam swasembada pangan nasional.
Dan tentunya total anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Lahat mencapai Rp350 miliar yang berasal dari efisiensi dan realokasi dana APBD.
“Kita menyiapkan pembangunan empat bendungan besar. Ini merupakan bentuk dukungan konkret Pemkab Lahat terhadap program strategis nasional,”kata Bursah Zarnubi.
“Semoga proyek strategis ini mendapat suntikan dari pusat. Apa yang kita rintis di daerah sudah didengar sampai ke meja menteri,” kata Bursah.
Sementara itu Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Muhammad Qodari, dalam kunjungannya, memuji pendekatan Pemkab Lahat yang dianggap selaras dengan visi Presiden, tidak hanya di sektor pangan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan.
Ia menilai, apa yang dilakukan Lahat bisa menjadi model pembangunan berbasis efisiensi dan realokasi anggaran yang inovatif.
“Langkah ini patut jadi contoh nasional. Realokasi anggaran yang dilakukan secara cermat bisa menghasilkan dampak besar,” pungkasnya.(*)