LAHAT – Pelaksanaan gerakan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yang di gelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat kembali diikuti oleh ratusan pelajar tingkat SMA, SMK dan MA se Kabupaten Lahat.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Orchid Lahat, dihadiri oleh Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lahat, Ubaidillah SKM Mkes melalui Kabid P2P, Aiwa Marlina SKM MM, Kamis 3 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, menjadi narasumber dalam gerakan skrining faktor risiko PTM adalah, dr Diesriqa Indra G SpPD FINASIM.
Menurut dr Diesriqa Indra, Seiring dengan perubahan lingkungan, Indonesia punya kecenderungan mempunyai penyakit yang tadinya menular menjadi Penyakit tidak Menular (PTM).
“Penderita Diabetes mengalami peningkatan yang signifikan. Karena itulah, penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi yang ada di dunia,”kata dr Diesriqa Indra.
Namun, kondisi tersebut bisa dicegah bila masyarakat perduli dan memeriksa apakah dia terdeteksi Diabetes atau tidak karena beberapa penderita Diabetes mengaku bahwa mereka sadar setelah Diabetes sudah berada pada tahap lanjutan dan terkomplikasi dengan penyakit lain seperti Jantung dan stroke.
“Yang lebih parahnya lagi Diabetes sudah mengakibatkan penyakit lainnya yakni gagal ginjal. Walaupun tidak menular, Diabetes merupakan penyebab penyakit yang mematikan,”ujarnya lagi.
Dalam penyampaian itu, menurut dr. Diesriqa Indra ada beberapa cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. Yang paling utama yaitu mendeteksi secara awal.
“Ini merupakan tahap terpenting karena berguna untuk mengetahui status diabetes tersebut sehingga cepat tertangani. Lalu tahap selanjutnya adalah penanganan dan yang terakhir adalah tahapan pencegahan dengan mengurangi resiko pemicu Diabetes,”katanya lagi
Lanjutnya lagi, tahap yang tidak kalah penting yaitu melakukan respon yang dilakukan di berbagai lingkungan seperti keluarga, komunitas dan swasta sehingga masyarakat menjadi sadar akan bahaya dari Penyakit Tidak Menular (PTM) terutama Diabetes.
“Apabila terdiagnosa penyakit DM, yang harus dilakukan adalah mengikuti edukasi (penyuluhan dan konseling) tentang DM, melakukan latihan fisik secara teratur, mengkonsumsi obat secara teratur, monitoring kadar glukosa darah” jelas dr. Diesriqa Indra.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Lahat, Aiwa Marlina SKM MM disela-sela penutupan kegiatan mengatakan, penyakit tidak menular itu cenderung menjadi penyakit yang sangat berbahaya.
“Faktor risiko penyakit tidak menular tidak memberikan gejala bagi penderitanya, PTM sangat sulit disembuhkan secara total apabila kondisi penyakit sudah sampai tahap akhir,”kata Bu Aiwa.
Oleh karena itu, kata Bu Aiwa upaya terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit tidak menular melalui pengendalian faktor resikonya, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan dan screening deteksi dini.
“Pengedalian faktor resiko PTM dilakukan melalui perilaku CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola strees,” pungkasnya lagi.
Dalam pelaksanaan gerakan skrining itu, juga dilakukan sesi tanya jawab oleh peserta kepada narasumber, sehingga peserta bisa tahu dan mengerti mengenai faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular.(*)