Bupati Lahat Apresiasi Inovasi Pabrik Mini Kelapa Sawit KABA, H Bursah : Buka Lapangan Kerja

oleh -63 Dilihat

LAHAT, SUMSELOK.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat terus mendorong tumbuhnya industri lokal guna membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Salah satu buktinya adalah kehadiran Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE, dan Wakil Bupati (Wabup), Widia Ningsih SH MH, dalam acara syukuran pembukaan Pabrik Mini Kelapa Sawit Kencana Agro Besemah Abadi (KABA) pada Jumat, 23 Mei 2025 di Desa Keban, Kecamatan Lahat.

Dirinya menyampaikan, apresiasi tinggi terhadap inisiatif generasi muda yang berani menciptakan peluang usaha melalui pendirian pabrik sawit mini.

“Ini adalah langkah konkret dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Brondolan yang dulu tak bernilai, kini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan,” ujarnya.

Dirinya mengemukakan, bahwa hadirnya KABA menjadi bukti bahwa anak muda Lahat mampu menciptakan inovasi berbasis potensi lokal.

“Kami bangga dan siap mendukung sepenuhnya. Semoga KABA terus berkembang, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya,” tutupnya.

Sementara itu, Boby Alkadris, pendiri KABA, mengungkapkan, bahwa pabrik ini fokus mengolah brondolan sawit—buah yang sering kali dianggap limbah menjadi Crude Palm Oil (CPO) berkualitas tinggi meski memiliki kadar asam tinggi.

“Brondol yang selama ini dibuang, sekarang bisa kami beli seharga Rp 3.000 per kilogram. Ini dua kali lipat dari harga pasar sebelumnya. Kami sudah memiliki 25 karyawan dan mampu memproses hingga 20 ton brondol per hari. Ini bukti bahwa limbah pun bisa bernilai,” ungkapnya.

Menurut dirinya, meski sebagian besar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) besar hanya mengolah tandan buah segar, kebutuhan akan CPO meningkat drastis. Hal ini membuka peluang bagi pabrik-pabrik kecil untuk ikut berperan dalam produksi CPO dari brondol.

Boby juga menegaskan pentingnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri pengolahan brondolan di Lahat. Ia berharap, apabila jumlah pabrik mini seperti KABA terus bertambah dan mampu menghasilkan 5 hingga 10 unit CPO, maka Lahat bisa memiliki pabrik minyak sendiri.

“Kami siap berkolaborasi dan mendukung penuh program-program pemerintah daerah. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang membangun ekonomi rakyat dari bawah,” tambahnya.(*)