KIKIM BARAT, SUMSELOK.COM – Plt Kepala Dinas TPHP Kabupaten Lahat, Feri Wisnu mengatakan, bahwasanya dari total 171,5 hektar lahan jagung di Kabupaten Lahat digarap, sekitar 131,5 Ha diantaranya menerapkan sistem monokultur.
“Sedangkan 40 Ha sisanya menggunakan pola tumpang sari. Untuk areal sudah melaksanakan panen jagung mencapai 163,5 Ha, dengan hasil sebanyak 354,6 ton serta 8 Ha belum dilakukan panen,” ucap dirinya, Kamis 5 Juni 2025.
Dari 40 Ha lahan yang dikelola dengan pola tumpang sari, sejauh ini panen raya serentak 1,2 Ha berada di PT Sawit Mas Sejahtera (PT SMS).
“Angka tersebut mungkin terlihat kecil namun dari sinilah kita dapat menemukan inspirasi berkelanjutan, didalam membantu program pemerintah pusat menciptakan swasembada pangan,” terangnya.
Ia mengemukakan, delapan cita-cita pemimpin tidak hanya menjadi panduan, tetapi semangat bersama dalam mewujudkan kedaulatan pangan, khususnya melalui komoditi tanaman jagung.
“Tanaman ini merupakan simbol ketahanan pangan, sumber penghidupan jutaan petani, dan pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” sebutnya.
Dia menambahkan, asta cita panen jagung bukan sekedar retrorika akan tetap panggilan untuk bertindak, sebuah peta perjalanan menuju kemandirian pangan yang lebih kokoh.
“Semuanya ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, akademisi, peneliti dan paling penting seluruh petani jagung di pelosok negeri,” tandas dirinya.
Sementara itu, Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE melalui Plh Sekretaris Daerah (Sekda), HM Rudi Thamrin SH MM mengatakan, gerakan panen jagung serentak ini merupakan langkah pemerintah, didalam merealisasikan ketahanan dan swasembada pangan.
“Sesuai asta cita Presiden RI melalui kegiatan ini setidaknya mampu tercipta kemandirian pangan, peningkatan produksi jagung, kerjasama kemitraan antara perusahaan perkebunan, dan menanggulangi dampak inflasi serta menambah pendapatan petani,” imbau dia.
Tentu saja, program ini bukan sebatas panen serentak saja, melainkan bentuk dukungan dan wujud nyata dari sinergi Polri, TNI, swasta dan masyarakat terhadap pemerintah.
“Saya percaya dengan adanya panen jagung serentak ini akan berdampak positif, bagi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan kita,” harap HM Rudi Thamrin.