LAHAT – Sebagai salah satu dari empat komponen dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah aspek kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.
Seperti diketahui sebelumnya, bahwa empat komponen lain dalam program revitalisasi SMK yakni kurikulum, pendidikan, fasilitas dan kualitas lulusan (siswa/siswi).
Sebagaimana (amanat) dalam Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK. Karena itu, pemerintah ingin agar SMK menjadi pihak yang menyuplai tenaga kerja di Indonesia khususnya.
Hal itu setidaknya telah sejak lama diterapkan di SMKN 2 Lahat. Demikian dikatakan Kepala SMKN 2 Lahat, Saiful Efendi MPd.
Menurutnya, di SMKN 2 Lahat ini, siswa diupayakan untuk siap bekerja di dunia industri. Tentunya sesuai kompetensi atau keahlian masing-masing.
Hal itu dilakukan demi untuk ketercapaian siswa-siswi langsung dapat bekerja. Dan, ini menjadi program bagi SMKN 2 Lahat, yang menargetkan berjalannya sistem lulusan bekerja, melanjutkan, dan wirausaha, tutur Endang.
“Ya, untuk meningkatkan keterserapan tenaga kerja lulusan SMK, perlunya sekolah (SMKN 2 Lahat) melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan industri,” ujarnya.
Sehingga SMKN 2 Lahat, (kelas industri) kerap melaksanakan kerjasama atau MoU dengan berbagai perusahaan industri terutama di wilayah Jabar. Tujuannya, agar semua siswa kelas industri langsung bekerja.
“Sebagai implementasi Kelas Industri, SMKN 2 Lahat melaksanakan penandatanganan MoU dengan Industri. Sehingga ketika siswa selesai pendidikan langsung bekerja di perusahaan tersebut,” harapnya.
“Adapun target di SMKN 2 Lahat, lulusan WBM yaitu, Wirausahawan, Bekerja atau Melanjutkan,” ucapnya. (*)