LAHAT – Saat kampanye di wilayah Kikim Area, Listrik sering mati lampu, sehingga kampanye menggunakan genset mesin listrik milik Orgen tunggal.
Ternyata listrik mati di Wilayah ini, bukan karena saat ada kampanye saja, tetapi sudah menjadi permasalahan masyarakat di wilayah ini.
Seperti dikatakan Iwan Empayang, warga Desa Sukajadi Kecamatan Pseksu listrik pasti mati setiap hari. “Hampir Tiap hari listrik mati, biasanya dari jam 08.00 sd sore hari, bahkan sampai malam hari, sangat mengganggu sekali, kami berharap listrik selalu hidup” ujarnya.
Lain pula kata Taslim, warga Desa Saung Naga Kikim Barat, Listrik mati di wilayahnya sudah menjadi langganan.
“Sering mati Listrik, tiap hari, , harapan kami di jam jam tersebut listrik hidup” kata Taslim
Senada Iwan Empayang dan Taslim, Diki warga Tanjung Aur Kikim Tengah mengatakan hal yang sama.
“Terkadang tak ada angin tak ada hujan listrik mati, apalagi kalau hujan” tambah Diki
Keluhan mati lampu, senantiasa disampaikan kepada Bursah Zarnubi maupun Widia Ningsih saat Kampanye dialogis, untuk itu hari ini, Bursah Zarnubi sengaja datangi kantor PLN ULP Lembayung Lahat, guna mencari tahu sebab dan mencari solusinya.
Setelah menyampaikan keluhan masyarakat kepada pihak PLN Lahat, Bursah Zarnubi berharap agar saat Pilkada nanti Listrik diseluruh Kabupaten Lahat full menyala 24 jam tidak mati.
Menanggapi harapan masyarakat, Bayu Landini, Manager ULP Lembayung, mengatakan, selain ada jadwal pemeliharaan, faktor terbanyak sebab Listrik sering mati atau padam adalah karena gangguan jaringan, tiang roboh, dan ranting pohon yang menyangkut di kabel.
Sementara solusi agar Listrik di Kabupaten Lahat agar selalu hidup adalah adanya kerjasama antara masyarakat dengan PLN, terutama untuk memangkas tanam tumbuh yang mengganggu instalasi kabel listrik PLN.
“Harapan PLN agar masyarakat mau merelakan tanam tumbuhnya yang menjulang mengenai instalasi jaringan di tebang, bila ingin di potong atau dipangkas kami PLN siap” ujar Bayu
Sementara itu Wahyu Ismardianto, Assisten Manager Keu dan Umum selaku PLH Manager UP3 Lahat, mengatakan Kalau listrik Padam bukan hanya masyarakat yang di rugikan, tapi PLN sebagai BUMN juga rugi
“Untuk pasokan listrik area Kikim, pasokan listriknya didistribusi dari Wilayah Kerja ULP Tebing Tinggi bukan dari Lahat, Distribusi listrik ULP Tebing Tinggi pasokan listriknya di pasok dari Gardu Induk Lubuk Linggau” ujar Wahyu menjelaskan.
Terkait harapan masyarakat Kikim Raya, agar listriknya hidup normal, Wahyu mengatakan Saat ini PLN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Gardu Induk listrik yang ada di Tebing Tinggi, yang sudah berdiri selama 10 tahun, namun belum beroperasi karena masalah pembebasan lahan. Saat ini, tinggal pemasangan kabel dan penyaluran listrik. Ke depan, kami tidak lagi akan bergantung pada listrik dari Lubuk Linggau” terang Wahyu.
Masih kata Wahyu “Gardu Induk Tebing Tinggi saat ini sedang dalam estimasi, Insya Allah beroperasi 30 November 2024. Mudah mudahan bisa lancar, sehingga area Kikim Raya akan semakin handal arus dan tegangannya, mohon doanya” pungkas Wahyu.
Atas penjelasan ULP PLN Lembayung dan UP3 PLN Lahat Bursah Zarnubi ucapkan terima kasih.
“Terima kasih atas informasi penyebab padamnya Listrik diwilayah Kikim Raya, dan akan kami sampaikan pada masyarakat Kikim, kabar baik bahwa Gardu Induk Tebing Tinggi pada akhir November ini akan beroperasi, sehingga arus listrik di Kikim Raya semakin baik dan terus menyala” kata Bursah Zarnubi.
Bursah juga berharap Listrik tidak padam pada saat berlangsungnya pesta demokrasi Pilkada Lahat pada tanggal 27 November 2024 nanti. (ril)




