Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui KIE Obat dan Makanan, Anggota DPR RI Sri Meliyana Ajak Masyarakat Menjadi Konsumen Cerdas dan Sehat

oleh -384 Dilihat

LAHAT – Anggota DPR RI dari komisi IX, Ir Sri Meliyana mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, sehingga ketika membeli obat atau makanan dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.

Hal itu disampaikan Ir Sri Meliyana dalam kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan yang digelar oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumsel bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Lahat, Selasa 18 Maret 2025.

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar ratusan warga masyarakat itu, hadir pula dalam acara tersebut Kepala BPOM Sumsel, Yani Ardianti.

Sri Meliyana menjelaskan, pemerintah melalui Badan POM, berupaya mengatur dan menyampaikan kepada masyarakat tentang obat-obatan yang aman, kosmetik yang aman, dan juga makanan dan minuman yang aman.

Saat ini, kata Sri Meliyana, masyarakat bisa dengan mudah menemukan berbagai obat, makanan dan minuman, terlebih dengan adanya pasar online dan iklan. Namun masyarakat hendaknya hati-hati sebelum membeli obat, kosmetik, makanan dan minuman tersebut.

“Jangan sampai tergoda iklan. Pastikan dulu apakah kosmetik misalnya, yang akan dibeli itu ada izin edarnya dari BPOM? Kalau tidak ada, jangan dibeli. Sebab semua produk obat, kosmetik, makanan dan minuman dalam kemasan yang beredar di pasaran, harus memiliki izin edar BPOM,” kata Sri Meliyana.

Dengan adanya sosialisasi itu beliau menegaskan sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat di Kabupaten Lahat berkaitan dengan pengetahuan tentang obat-obatan baik itu dengan resep dokter maupun non resep dokter, terutama warga awam yang sering mengkonsumsi obat tanpa resep.

“Dengan adanya sosialisasi ini, mudah-mudahan masyarakat akan mengetahui kemanfaatan obat-obatan secara benar dan tepat,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, kata politikus partai Gerindra itu, saat ini anak kecil sudah banyak terkena gagal ginjal akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung manis dan pewarna.

“Lihat sekarang ini, anak kecil saja, sudah terkena gagal ginjal akibat mengkonsumsi makanan yang manis dan pewarna. Bahkan lebih tinggi jumlahnya, karena banyak yang cuci darah,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Sumsel, Yani Ardianti menjelaskan tugas BPOM, yang antara lain memastikan semua obat, kosmetik, makanan dan pangan yang beredar di masyarakat, aman dan bebas dari pencemaran.

Yani menyebutkan, ada 3 cemaran pada pangan, yakni cemaran kimia, cemaran biologis dan pencemaran fisika.

Untuk pencemaran kimia, berasal dari tanaman, salah satu contoh daun singkong yang beracun atau jamur yang beracun. Itu tentu membahayakan, sehingga kita harus hati-hati dan tidak sembarangan mengkonsumsi tanaman yang mengandung racun atau cemaran kimia.

Contoh lain Yani menyebut tambahan bahan pada pangan yang berlebihan, seperti pemanis, pewarna dan pengawet yang berlebihan, dan itu sudah masuk ke cemaran kimia. Kemudian borak dan formalin.

Biasanya, kata Yani, borak itu adanya di makanan mie basah, dan formalin biasanya di makanan seperti ikan asin, sedangkan pewarna biasanya ada di makanan jajanan anak-anak. “Itu semua perlu kita cermati sebelum membelinya agar tubuh kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.(*)